Cerita Terbaru Ibu Asuh, GILA, Lucky Dijadikan Babu Cuci Piring Senior

Cerita Terbaru Ibu Asuh, GILA, Lucky Dijadikan Babu Cuci Piring Senior



 


Kesaksian ibu Asuhnya Alm. Prada Lucky Namo 😭😭😭😭😭😭

Mengharukan Ibu Asuh Prada Lucky Namo: "Lucky Selalu Ditemui di Area Cuci Piring Saat Bertemu" 🥀🥀

Kepergian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit dari Batalyon TP 834/Wakanga Mere di Aeramo, Kabupaten Nagekeo, yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh 20 seniornya di dalam kesatuan, menyisakan duka mendalam tak hanya bagi orang tua dan keluarganya, tetapi juga bagi Ibu Iren, ibu asuhnya selama di Nagekeo.


Menurut Ibu Iren, almarhum Prada Lucky dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan senang membantu sesama.

Dalam wawancaranya dengan Mediatrrtribunews flores, pada Jumat pagi (15/8/2025), Ibu Iren menceritakan bahwa ia mulai mengenal almarhum Prada Lucky Namo sekitar pekan kedua bulan Juli 2025.

"Setiap hari kami biasa mengambil makanan sisa, dan kebetulan almarhum Prada Lucky Namo sering berada di dapur, tepatnya di bagian pencucian piring. Hampir setiap hari saat kami datang, dia selalu terlihat sedang mencuci piring. Pagi, siang, maupun malam, kami selalu bertemu dengannya di sana," tutur Ibu Iren.

Sisa makanan yang dikumpulkan oleh Ibu Iren biasanya diberikan untuk pakan ternaknya. Ia juga kerap membantu Prada Lucky Namo mencuci piring, terutama ketika tak ada rekan yang membantunya membersihkan peralatan makan seluruh anggota Batalyon TP 834/Wakanga Mere.


Setiap kali berada di barak, Ibu Iren sering menjumpai Prada Lucky sedang sendirian mencuci piring di area dapur.


"Yang paling sering saya lihat, dia selalu mencuci piring sendirian. Teman-temannya biasanya hanya meletakkan piring kotor di dekatnya setelah makan, lalu dia yang mencucinya. Saya kurang tahu apa sebenarnya tugas utamanya, tapi setiap hari kami melihatnya di tempat cuci piring. Kadang pagi saat kami datang, dia sudah di sana, siang pun begitu, bahkan sore juga masih ada di tempat itu," ungkap Ibu Iren.


Seiring berjalannya waktu, Ibu Iren sempat menanyakan kepada Prada Lucky Namo, "Kalau dapat libur, biasanya pergi ke mana?" Namun, Lucky menjawab bahwa ia hanya tetap berada di barak karena tidak memiliki sanak keluarga di Nagekeo.

Kemudian, Lucky menyampaikan keinginannya untuk bermain dan bermalam di rumah Ibu Iren saat mendapat libur atau izin bermalam.


“Dia bilang, ‘Kalau Lucky libur atau dapat izin bermalam, bolehkah ke rumah mama? Mama jadi mama asuh saya.’ Saya pun menjawab, boleh,” tutur Ibu Iren saat mengenang permintaan Lucky untuk menjadikannya sebagai ibu angkat. Saat tinggal di rumah Ibu Iren, almarhum Prada Lucky tidak pernah membagikan cerita apapun, baik tentang kehidupannya di kesatuan maupun kehidupan pribadinya, kepada Ibu Iren ataupun anggota keluarga lainnya.


"Soal apakah dia punya pacar atau tidak, saya tidak tahu karena Lucky tidak pernah cerita," ujar Ibu Iren.


Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada Senin pagi (28/7/2025), Lucky datang kembali ke rumah Ibu Iren dalam kondisi tubuh penuh luka.


"Waktu itu memang sudah ada luka-luka di bagian punggung, ada lebam dan goresan. Lengan, paha, dan paha atasnya juga terlihat memar. Semuanya tampak seperti luka baru," jelas Ibu Iren.


Dalam kondisi tersebut, Lucky sempat meminjam ponsel Ibu Iren untuk melakukan video call dengan ibu kandungnya di Kupang. Ibu Iren tidak mengetahui isi percakapan mereka karena saat menelpon, Lucky masuk ke dalam kamar.


Ketika sedang berbicara dengan ibunya, sekitar sepuluh rekan Lucky datang ke rumah Ibu Iren untuk menjemputnya. Namun, Ibu Iren belum mengizinkan mereka membawa Lucky kembali, karena sebelumnya seorang senior Lucky pernah memintanya agar membiarkan Lucky tinggal sementara waktu di rumah.


“Saya belum kasih izin mereka bawa pulang, waktu itu ada sekitar sepuluh orang. Salah satu temannya bilang dia hanya ditugaskan menjaga Lucky dan menunggu senior-seniornya datang. Saya sempat kasih Lucky makan siang dan memberinya obat, baru mereka bawa kembali ke batalyon hari itu juga. Setelah itu saya tidak tahu lagi kabarnya,” kenang Ibu Iren.


Ibu Iren juga tidak mengetahui bahwa pada Sabtu pagi (2/8/2025), Lucky sempat dibawa ke Puskesmas Danga bersama seorang rekannya. Kemudian, pada Senin (4/8/2025), ia mendapat kabar dari ibu kandung Lucky bahwa putranya tengah dirawat di RSUD Aeramo.


“Malam itu, Senin tanggal 4 Agustus, saya sempat menjenguk dia. Saya bahkan masih sempat menyuapinya makan. Dia makan sedikit, lalu sempat berbisik ke saya, bilang ‘Mama jangan pulang, mama jaga Lucky e.’ Tapi karena di situ ada teman-temannya yang jaga dan kami hanya orang sipil, saya tidak bisa menemaninya. Saat itu, ada tiga temannya yang menjaga, mereka satu angkatan, tidak ada seniornya,” tutur Ibu Iren.


Menurut Ibu Iren, kondisi Lucky saat itu sudah lemah namun masih bisa berkomunikasi. Tak lama setelah pulang dari rumah sakit, ia menerima kabar bahwa Lucky telah dipindahkan ke ruang ICU.


Keesokan harinya, Selasa pagi (5/8/2025), Ibu Iren kembali menjenguk Lucky di ICU RSUD Aeramo. Namun, kondisi Lucky sudah tidak sadarkan diri dan dalam keadaan koma.


“Dari pagi sampai Lucky menghembuskan napas terakhir, saya bersama mama kandungnya menemaninya di ruang ICU,” ujar Ibu Iren dengan nada sedih. 

Rasa sakit, duka mendalam, dan kehilangan yang belum sepenuhnya bisa diterima menyelimuti hati Ibu Iren. Meski belum lama menjadi ibu asuh bagi Prada Lucky Namo, di mata Ibu Iren, sosok Lucky adalah pribadi yang sopan dan penuh kebaikan.


"Ia memang baru sekali berkunjung ke rumah, tetapi langsung ikut membantu memasak dan mencuci piring. Ia tidak bersikap seperti orang asing—sebaliknya, seolah sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Saya sangat kehilangan, apalagi saya menyaksikan sendiri saat ia menghembuskan napas terakhir. Rasanya sulit untuk menerima, tapi apa boleh buat—itulah kehendak Tuhan," ucap Ibu Iren dengan suara lirih penuh kesedihaan. 


 #Ceritaharuibuangkatpradalucky

#JusticeForPradaLuckyNamo