Sebelum mengenakan seragam loreng yang menjadi mimpinya sejak lama, Prada Lucky pernah bekerja di sebuah gerai ritel, Matahari Dept. Store, Kupang. Unggahan seorang rekannya di medsos membuktikan keceriaannya menjadi pegawai di gerai tersebut.
Hidupnya sederhana, namun hatinya selalu tertambat pada satu cita-cita: mengabdi kepada bangsa lewat jalan militer.
Demi mimpi itu, ia rela meninggalkan pekerjaannya, menempuh jalan penuh ujian, bahkan harus mengikuti tes TNI sampai delapan kali hingga akhirnya, di kesempatan kedelapan, namanya tercatat sebagai prajurit muda.
Baru tiga bulan mengenakan seragam kebanggaannya, Prada Lucky justru berpulang dengan cara yang tak pernah dibayangkan, diduga akibat ulah para seniornya sendiri. Ceritanya menjadi kenangan yang manis sekaligus luka yang dalam, tentang tekad seorang pemuda, dan duka yang mengiringinya.
Kini, seragam itu tak lagi melekat di tubuhnya.
Prada Lucky telah pergi bersama kisah perjuangannya yang akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda: bahwa mimpi layak diperjuangkan, meski jalan menuju ke sana penuh rintangan.
Dan di tengah pedih yang membekas, kita tahu, ia telah gugur dengan kehormatan yang tak ternilai.
🙏🙏🙏🙏 Beristirahatlah dalam Damaimu, Prajurit 🙏🙏🙏🙏